Budaya Makanan - Kue Mangkok, Ombus-Ombus, Lepet, dan Lumpia Semarang
Hai semuanya! Pada post ini saya akan kembali memabahas mengenai makanan tradisional yang ada di Indonesia. Kali ini saya akan membahas mengenai kue mangkok, ombus-ombus, lepet, dan lumpia semarang.
Kue Mangkok
Kue mangkok merupakan kue basah yang terbuat dari tepung beras, tepung terigu, dan tapai singkong yang dimasak dengan cara dikukus. Kue yang memiliki nama lain Fa Gao ini diperkenalkan oleh imigran yang berasal dari daerah Tiongkok Selatan. Fa Gao memiliki arti kue mengembang, dimana fa memiliki arti mengembang dan kemakmuran, gao memiliki arti kue. Oleh karena itu, kue mangkok dipercaya merupakan kue keberuntungan yang memiliki warna cerah. Kue mangkok juga memiliki bentuk yang mengembang atau mekar dibagian atasnya, dimana menurut kepercayaan semakin banyak kelopaknya maka semakin makmur dan semakin banyak kekayaan di tahun baru.
Ombus-ombus
Ombus-ombus merupakan kue dari tepung beras yang berisi gula ditengahnya dan dibungkus dengan menggunakan daun pisang. Ombus-ombus ini merupakan kue khas Batak yang berasal dari Siborongborong, Tapanuli Utara. Kue ini diberi nama ombus-ombus yang berarti meniup karena pada saat memakannya diperlukan tiupan, kemudian dimakan pada saat masih hangat. Ombus-ombus yang dulunya bernama Lappet Bulung Tetap Panas banyak dihidangkan pada acara-acara seperti acara pernikahan dan sebagai cemilan penutup.
Lepet
Lepet merupakan makanan tradisional yang berasal dari daerah Jawa yang terbuat dari beras ketan, kacang, santan dan dibungkus dengan menggunakan daun janur. Kacang dan santan yang digunakan dapat menambah rasa yang gurih dan memiliki cita rasa yang khas. Lepet memiliki tekstur yang liat dan lengket karena terbuat dari beras ketan yang dikukus. Nama lepet berasal dari kalimat silep kang rapet yang berarti tutup yang rapat, yang berarti meminta maaf, menutup kesalahan yang sudah dimaafkan, dan tidak mengulangi kesalahannya lagi sehingga persaudaraannya semakin erat dan lengket seperti tekstur lepet.
Lumpia Semarang
Lumpia semarang merupakan makanan dari perpaduan budaya Tionghoa dan Jawa, yang dibuat pertama kali oleh keturunan Tionghoa yang menikah dengan orang Jawa. Awalnya, Tjoa Thay Joe memutuskan untuk tinggal di Semarang dan membuka bisnis kuliner dengan menjual makanan pelengkap yang berisi daging babi dan rebung. Kemudian Tjoa bertemu dengan perempuan asli Jawa yang juga memiliki bisnis kuliner dengan makanan yang hampir sama dengan rasa yang lebih manis yang berisi kentang dan udang. Kemudian setelah pasangan ini menikah terciptalah kuliner baru, dimana mereka menggabungkan kedua masakan dan menghasilkan lumpia dengan isi ayam atau udang yang dicampur dengan rebung sehingga memiliki rasa yang manis dan renyah setelah digoreng.
Sekian untuk post kali ini, semoga bermanfaat! 😊
Komentar
Posting Komentar