UNESCO Creative Cities of Gastronomy

Hai semuanya! Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai jurnal yang berjudul Branding Food Culture: UNESCO Creative Cities of Gastronomy, yang ditulis oleh David Pearson dan Thomas Pearson pada tahun 2015.


Konsep branding sebagai alat identifikasi sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Umumnya branding dilakukan untuk produk consumer goods dan jasa, namun sekarang branding mulai diterapkan untuk hal lain seperti negara dan kota. Sebagai contoh unesco melakukan co-branding dengan urban centers dengan menciptakan Creative Cities of Network, salah satunya dalam hal branding food tourism yaitu Creative Cities of Gastronomy .

Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh penghargaan UNESCO Creative Cities of Gastronomy ini, yaitu:
  • Memiliki gastronomi yang dikembangkan dengan baik sehingga dapat menjadi karakteristik dari kota tersebut.
  • Bertumbuhnya komunitas gastronomi yang aktif dan memiliki banyak restoran atau koki tradisional.
  • Adanya bahan endogen (bahan lokal) yang digunakan dalam masakan tradisional
  • Memiliki pengetahuan lokal, praktik kuliner tradisional dan metode memasak yang bertahan dari kemajuan industri dan teknologi
  • Adanya pasar dan industri makanan tradisional
  • Terdapat tradisi yang menyelenggarakan festival gastronomi, penghargaan, kontes, dan sarana pengenalan lainnya yang ditargetkan secara luas
  • Memperhatikan lingkungan dan mempromosikan produk lokal yang berkelanjutan
  • Mendengarkan aspirasi masyarakat, mengedukasi mengenai gizi dan menyertakan program konservasi keanekaragaman hayati di institusi pendidikan
Penghargaan UNESCO Creative Cities of Gastronomy ini dapat digunakan sebagai co-branding dari kegiatan promosi branding pada suatu kota, yang dapat memberikan beberapa manfaat, seperti meningkatkan jumlah pengunjung dan wisata kuliner di kota tersebut.

Terdapat beberapa contoh negara yang sudah memperoleh penghargaan UNESCO Creative Cities of Gastronomy, seperti kota Popayan di Kolombia, kota Chengdu di Tiongkok, kota Östersund di Swedia, kota Jeonju di Korea Selatan, dan Zahlé di Lebanon, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, kota di Indonesia belum ada yang mendapatkan penghargaan Creative Cities of Gastronomy. Namun, terdapat satu kota di Indonesia yang mendapatkan penghargaan Creative Cities of Network dalam bidang Design, yaitu Bandung.

Sekian untuk post kali ini, semoga bermanfaat! 😊

Komentar

Postingan Populer