Budaya Makanan - Semur
Hai semuanya! Pada post kali ini saya akan membahas salah satu makanan Indonesia yang terpengaruh oleh budaya makanan negara lain, yaitu Semur. Semur berasal dari bahasa Belanda, yaitu smoor yang berarti masakan yang direbus dengan tomat dan bawang secara perlahan-lahan. Di Indonesia, semur ini merupakan daging yang dimasak menggunakan bumbu bawang merah, bawang putih, ketumbar, pala, lada, cengkeh, dan kayu manis. Banyaknya rempah-rempah yang digunakan membuat semur memiliki rasa yang kuat dan nikmat. Selain itu, rasa yang nikmat ini dikarenakan masakan semur menggunakan kecap manis yang dapat memberikan rasa manis yang legit dan warna coklat yang menarik dan mengunggah selera.
Masakan ini sudah dikenal sejak abad ke 9 Masehi, yang berasal dari perpaduan antara Indonesia dan Belanda. Orang Indonesia menyediakan rempah-rempah karena Indonesia kaya akan rempah-rempahnya, sedangkan orang Belanda memperkenalkan teknik memasak smoor. Di Indonesia, masakan semur ini menjadi makanan tradisional yang banyak disajikan pada berbagai acara dan tradisi, seperti saat Hari Raya Idul Fitri dan acara pernikahan. Semur tidak hanya terkenal di kebudayaan masyarakat Betawi, tetapi juga menyebar di berbagai wilayah, seperti Kalimantan dan Sumatera. Oleh karena itu, masakan semur ini terdiri dari berbagai jenis tampilan dan citarasa, yang disesuaikan dengan selera masyarakat setempat.
Semur tidak hanya dihidangkan pada acara-acara, namun juga disajikan sebagai makanan sehari-hari di Indonesia. Hidangan ini tidak hanya menggunakan daging, melainkan sudah banyak dikreasikan menggunakan berbagai bahan pangan, seperti telur, kentang, jengkol, tahu, tempe, terong, kambing, ayam, dan masih banyak lagi. Tentunya semua variasi masakan semur memiliki rasa yang enak loh!
Sekian untuk post kali ini, semoga bermanfaat! 😊
Komentar
Posting Komentar