Pengalaman ke Pernikahan Adat Batak

Hai semuanya! Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan sedikit pengalaman saya dan teman saya saat berkunjung ke pesta pernikahan adat Batak. Acara ini diselenggarakan pagi harinya di Gereja HKBP Poltangan Pasar Minggu, kemudian dilanjutkan siang harinya di Gedung Pertemuan Maria Convention Hall.
Gambar 1. Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan)
Pernikahan adat Batak ini cukup unik bagi saya, dan masih sangat memegang adat dan istiadat mereka. Sudah terdapat rangkaian acara yang dibantu oleh pemandu adat. Pernikahan ini diawali dengan acara marsibuhai-buhai yang berarti awal acara yang diselenggarakan di rumah pengantin wanita sebelum pemberkatan dan pesta adat. Pada acara ini, pihak mempelai pria membawa seekor babi dan pihak mempelai wanita (parboru) menyiapkan ikan mas arsik dengan jumlah yang telah disepakati antar kedua pihak dan berjumlah ganjil. Maksud dan tujuan dari acara ini adalah menjemput pengantin wanita dan memberi energi melalui sarapan karena hari terebut akan menjadi hari yang sibuk.


Gambar 2. Seekor Babi yang Dibawakan Pihak Mempelai Pria
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemberkatan nikah di gereja yang dipimpin oleh seorang pendeta. Setelah acara pemberkatan selesai, acara langsung dilanjutkan dengan pesta adat di gedung Maria Convention Hall. Pada acara adat ini, kedua mempelai masuk terlebih dahulu diiringi dengan lagu dan disambut oleh penari. Setelah itu, keluarga mempelai pria masuk dan kemudian menjemput keluarga pihak mempelai wanita yang akan masuk. Kemudian, undangan-undangan yang datang dipersilahkan memasuki ruangan dengan membuat barisan yang akan dijemput oleh penari dan pihak mempelai pria sambil diiringi musik. Beberapa dari tamu undangan dari pihak mempelai wanita masuk dengan membawa beras diatas kepalanya dan ikan arsik dengan jumlah yang ganjil. 

Gambar 3. Beras yang dibawakan oleh para tamu diatas kepalanya

Gambar 4. Ikan Arsik yang Dibawakan oleh Tamu Undangan
Penyerahan ikan arsik ini memiliki makna dan harapan tersendiri, yaitu dengke siudur-udur yang berarti supaya kedua mempelai berjalan beriringan dan rejekinya pun beriringan, dengke sitio-tio yang berarti kejernihan supaya jernih mata air yang didapat, dengke sahat supaya sampai yang baik dan yang indah. 


Gambar 5. Proses Penyerahan Ikan Arsik 
Tamu undangan yang datang kemudian dipersilahkan duduk pada tempat yang telah disediakan, dimana pihak mempelai perempuan dipersilahkan duduk di sebelah kiri dan pihak mempelai pria dipersilahkan duduk di sebelah kanan. Pengaturan tempat duduk ini cukup unik dimana menggunakan meja panjang yang diatasnya sudah terdapat beberapa makanan, seperti nasi, ikan mas arsik, saksang, sate, dan lauk lainnya. 

Gambar 6. Ruangan Pesta Adat yang Dilaksanakan di Maria Convention Hall

Gambar 7. Meja di Dalam Ruangan Pesta Adat
Setelah berkunjung ke pernikahan adat Batak ini, saya mendapatkan pengetahuan dan banyak pengalaman mengenai pernikahan adat Batak yang masih kental dengan tradisi dan adat istiadatnya.


Gambar 8. Foto Dokumentasi Saat Mengunjungi Pesta Pernikahan Adat Batak
Sekian untuk post kali ini, semoga dapat bermanfaat! 😊


Komentar

Postingan Populer